Social Icons

Pages

Featured Posts

Kamis, 14 November 2013

Pulau Nias MEDAN

Pulau Nias, satu dari 4 pulau yang direkomendasikan Skyscanner ketika berkunjung ke Sumatera Utara, kini bangkit kembali dan gencar mengembangkan pariwisatanya setelah gempa yang meluluhlantahkan pulau ini pada tahun 2004 dan 2005 lalu. Kepulauan Nias adalah salah satu surga bagi para surfer dunia karena ombaknya yang indah dan kebudayaan masa lalunya yang masih dapat kita saksikan sampai saat ini. 

Pulau Panaitan BANTEN




Panaitan, adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah barat Laut Jawa, dekat Ujung Kulon. Antara Pulau Panaitan dan Pulau Jawa dibatasi oleh Selat Panaitan. Secara administratif, pulau ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten.
Bukit-bukit di Panaitan diselimuti oleh hutan dan berbagai macam hewan liar, seperti rusa, babi hutan, monyet, ular phyton dan burung-burung. Beberapa jenis buaya air tawar dan kadal raksasa juga bisa ditemui disini. Salah satu bukit tinggi dikenal sebagai Gunung Raksaa, dimana ditemui patung-patung Hindu purba di puncaknya.

Pulau Mentawai SUMATERA BARAT


Kepulauan Mentawai

Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah bagian dari provinsi Sumatera Barat yang mempunyai potensi alam berupa hutan. sungai, rawa, laut dengan beragam suku yang mendiaminya dengan tradisi unik. Empat pulau yang membentuk Kabupaten Kepulauan Mentawai ini terdiri dari Siberut, Sipora, Pagai Utara dan Pagai Selatan ini disebut juga dengan nama Bumi Sikerei, mengambil nama suku bangsa setempat yang dapat mengobati orang sakit dengan memanggil roh-roh.

Rabu, 13 November 2013

Karimun Jawa JAWA TENGAH








Karimunjawa adalah kepulauan di Laut Jawa yang termasuk dalam Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Dengan luas daratan ±1.500 hektare dan perairan ±110.000 hektare, Karimunjawa kini dikembangkan menjadi pesona wisata Taman Laut yang mulai banyak digemari wisatawan lokal maupun mancanegara.
Berdasarkan legenda yang beredar di kepulauan

Pulau KOMODO NTB

Paradise underwater, demikian sebutan bagi keindahan bawah laut di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) yang juga identik dengan komodo yang langka itu. Taman bawah laut TNK yang terletak di Nusa Tenggara Timur ini memang sudah dikenal dunia sebagai salah satu lokasi menyelam kelas dunia dengan potensi ekosistem laut yang luar biasa kaya.

Taman Nasional Komodo (TNK) memang terletak di jantung Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle)—suatu kawasan dengan kekayaan dan keragaman hayati laut paling tinggi di muka bumi. Segitiga Terumbu Karang mencakup luas wilayah sekira 6 juta kilometer persegi, terbentang di enam negara Asia Pasifik, yaitu Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon, dan Timor Leste.
Sekira 75% jenis terumbu karang di dunia dapat ditemukan di kawasan Segitiga Terumbu Karang. Terdapat sekira 3.000 spesies ikan, termasuk 2.228 jenis ikan karang, 500 jenis karang, enam dari tujuh jenis penyu laut, dan beragam biota laut lainnya.

Kawasan Segitiga Terumbu Karang ini juga merupakan tempat tinggal lebih dari 130 juta manusia yang sangat bergantung kepada laut sebagai sumber makan dan penghasilan. Oleh karenanya, World Wildlife Fund menobatkan Segitiga Terumbu Karang sebagai salah satu dari prioritas utama konservasi kehidupan tahun 2007.

Di kawasan Taman Nasional Komodo sendiri terdapat lebih dari 1.000 jenis ikan, 385 terumbu karang, 105 jenis kepiting, 70 jenis sponge, 10 jenis lumba-lumba, 6 hiu, penyu hijau dan hawksbill, duyung, hiu dan pari manta. Pesona taman bawah laut TNK ini dapat diselami dan dijelajahi hampir sepanjang tahun. Tetapi musim terbaik untuk menikmati surga bawah laut di Indonesia bagian Timur ini adalah bulan Maret hingga Desember.

Taman Nasional Bunaken MANADO



Bunaken adalah sebuah pulau seluas 8,08 km² di Teluk Manado, yang terletak di utara pulau Sulawesi, Indonesia. Pulau ini merupakan bagian dari kota Manado, ibu kota provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Pulau Bunaken dapat di tempuh dengan kapal cepat (speed boat) atau kapal sewaan dengan perjalanan sekitar 30 menit dari pelabuhan kota Manado. Di sekitar pulau Bunaken terdapat taman laut Bunaken yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bunaken. Taman laut ini memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia. Selam scuba menarik banyak pengunjung ke pulau ini. Secara keseluruhan taman laut Bunaken meliputi area seluas 75.265 hektare dengan lima pulau yang berada di dalamnya, yakni Pulau Manado Tua (Manarauw), Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage berikut beberapa anak pulaunya, dan Pulau Naen. Meskipun meliputi area 75.265 hektare, lokasi penyelaman (diving) hanya terbatas di masing-masing pantai yang mengelilingi kelima pulau itu.
Taman laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 1.344 meter. Dari 20 titik selam itu, 12 titik selam di antaranya berada di sekitar Pulau Bunaken. Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap dikunjungi penyelam dan pecinta keindahan pemandangan bawah laut.
Sebagian besar dari 12 titik penyelaman di Pulau Bunaken berjajar dari bagian tenggara hingga bagian barat laut pulau tersebut. Di wilayah inilah terdapat underwater great walls, yang disebut juga hanging walls, atau dinding-dinding karang raksasa yang berdiri vertikal dan melengkung ke atas. Dinding karang ini juga menjadi sumber makanan bagi ikan-ikan di perairan sekitar Pulau Bunaken.
Sayang sekali akibat nama besarnya, banyak orang Indonesia yang bahkan tidak pernah menginjakkan kakinya di Tanah Lumimuut, merasa telah mengenal dan tahu tentang Bunaken, bicara tentang Taman Nasional Bunaken, berarti berbicara tentang International Heritage and a miracle of Bunaken. Banyak peneliti dari luar negeri sangat menyayangkan kesalahan informasi dari Indonesia. Bunaken lebih daripada sekedar tahu dalam buku, Bunaken adalah pengalaman menyelam.

Gunung Rinjani LOMBOK NTB




Hampir lebih dari 20 desa mengelilingi Gunung Rinjani dan tentunya ada banyak rute/trayek menuju pegunungan tapi jalan/pintu masuk utama melalui senaru di bagian utara serta sembalun lawang dibagian timur. Taman nasional Gunung Rinjani terletak pada zona transisi utama (Wallace) dimana flora dan fauna asia tanggara ini merupakan transisi dramatis yang bisa dikategorikan sebagai jenis dari Australia. Taman nasional ini sendiri kaya akan tumbuh-tumbuhan dan hewan meskipun semuanya bisa jadi sangat sulit untuk dilihat karena hamparan tanah lapang serta hutan hujan tropis. Terkadang anda bisa menjumpai Lutung di pagi hari, Kera abu yang berekor panjang, Rusa juga bisa anda jumpai karena rusa merupakan hewan penghuni Gunung Rinjani. Di punggung bukit anda juga bisa menjumpai kera abu yang berekar panjang. Jika kita sedang beruntung kita bisa menjumpai landak, musang dan kijang yang biasanya berpungsi sebagai alarm alam sekaligus penjaga yang mengisyaratkan ke hewan yang lain jika ada gangguan.

 

Sample text

Sample Text

Sample Text