Pages

Rabu, 13 November 2013

Pulau KOMODO NTB

Paradise underwater, demikian sebutan bagi keindahan bawah laut di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) yang juga identik dengan komodo yang langka itu. Taman bawah laut TNK yang terletak di Nusa Tenggara Timur ini memang sudah dikenal dunia sebagai salah satu lokasi menyelam kelas dunia dengan potensi ekosistem laut yang luar biasa kaya.

Taman Nasional Komodo (TNK) memang terletak di jantung Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle)—suatu kawasan dengan kekayaan dan keragaman hayati laut paling tinggi di muka bumi. Segitiga Terumbu Karang mencakup luas wilayah sekira 6 juta kilometer persegi, terbentang di enam negara Asia Pasifik, yaitu Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon, dan Timor Leste.
Sekira 75% jenis terumbu karang di dunia dapat ditemukan di kawasan Segitiga Terumbu Karang. Terdapat sekira 3.000 spesies ikan, termasuk 2.228 jenis ikan karang, 500 jenis karang, enam dari tujuh jenis penyu laut, dan beragam biota laut lainnya.

Kawasan Segitiga Terumbu Karang ini juga merupakan tempat tinggal lebih dari 130 juta manusia yang sangat bergantung kepada laut sebagai sumber makan dan penghasilan. Oleh karenanya, World Wildlife Fund menobatkan Segitiga Terumbu Karang sebagai salah satu dari prioritas utama konservasi kehidupan tahun 2007.

Di kawasan Taman Nasional Komodo sendiri terdapat lebih dari 1.000 jenis ikan, 385 terumbu karang, 105 jenis kepiting, 70 jenis sponge, 10 jenis lumba-lumba, 6 hiu, penyu hijau dan hawksbill, duyung, hiu dan pari manta. Pesona taman bawah laut TNK ini dapat diselami dan dijelajahi hampir sepanjang tahun. Tetapi musim terbaik untuk menikmati surga bawah laut di Indonesia bagian Timur ini adalah bulan Maret hingga Desember.

Arah angin, musim, dan kuat arus memiliki peran penting terhadap suhu air dan jarak pandang saat menyelam. Taman Nasional Komodo termasuk dalam kawasan yang dipengaruhi oleh dua musim, yaitu monsun tenggara (Juli hingga September) dan monsun barat laut (antara Desember dan Maret). Kondisi musim ini jelas berpengaruh pada suhu air, arus, dan jarak pandang (visibility) di tiap titik penyelaman.

Sementara itu, arus laut di sekitar kawasan TNK yang cenderung kuat adalah tantangan bagi penyelaman sekaligus berkah. Kondisi arus yang kuat ini adalah salah satu alasan mengapa taman bawah laut Komodo sangatlah kaya dan beragam biotanya.

TNK yang berada di antara dua pulau yaitu Flores dan Sumbawa juga mengalami arus pasang surut (tidal currents) yang terjadi akibat posisi Bulan, Matahari, dan rotasi Bumi; arus pantai (coastal currents) yang dipengaruhi oleh kondisi angin, gelombang, dan bentuk daratan; dan arus samudera (oceanic currents) yang dipengaruhi oleh angin, perbedaan suhu air, dan salinitas. Arus pasang surut memiliki peran terpenting dalam memengaruhi kondisi dan karakteristik di tiap titik penyelaman. Arus samudera jelas yang menentukan pasokan makanan yang melimpah bagi biota laut dan secara langsung merupakan penentu keragaman biota laut dan kekayaan hayati.

Terdapat banyak sekali lokasi atau titik penyelaman di Taman Nasional Komodo, dengan kondisi dan karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karenanya, peran pemandu atau mentor penyelaman dan standar keamanan perlu diperhatikan saat menyelami surga bawah laut di TNK. Lokasi penyelaman tersebar mulai dari laut sekitar Labuan Bajo, Pulau Komodo, dan Pulau Rinca. Di Labuan Bajo, beberapa titik penyelaman yang terkenal adalah Sebayur Kecil, Sabolon Kecil, Sabolon Besar, dan Seraya Kecil.

Di Pulau Komodo, titik penyelaman lebih banyak lagi, tersebar di Komodo bagian tengah, selatan, barat, dan utara. Di Pulau Komodo bagian tengah saja terdapat Wainilu, Three Sisters, Pillarstein, Tatawa Kecil, Tatawa Besar, Siaba Kecil, Siaba Besar, Pink Beach, Pengah Kecil, Mawan, Batu Bolong, Manta Point, dan lainnya. Manta Point (sesuai dengan namanya) adalah lokasi memantau manta yang paling representatif. Di Manta Point, manta dapat ditemukan berenang pada bulan-bulan Maret hingga April dan dari September hingga November. Sekelompok manta berjumlah belasan bahkan puluhan sering terlihat bermain-main di taman bawah lautnya. Akan tetapi, pari manta tidak hanya dapat ditemui di titik ini saja melainkan di sekira 50 titik penyelaman lainnya di Komodo.

Di Pulau Komodo bagian Selatan, terdapat titik penyelaman bernama Manta Alley, German Flag, Twins. Komodo bagian Utara memiliki lokasi penyelaman Gili Lawa Darat Passage, Gili Lawa Laut Passage, Castle Rock, Crystal Rock, Toko-Toko. Komodo bagian Barat meliputi lokasi penyelaman Tukoh Serikaya, Broken Hill, dan Wizards Hat. Sementara di bagian Selatan Pulau Rinca, terdapat Cannibal Rock, Torpedo Point, Crinoids Canyon, Yellow Wall, dan masih banyak lagi.

Untuk menjelajahi keindahan surga bawah laut Taman Nasional Komodo, Anda dapat memilih paket perjalanan wisata yang disediakan oleh dive operator di Labuan Bajo. Untuk paket menyelam sehari, baisanya akan mencakup tiga titik penyelaman namun apabila Anda ingin menikmati dan menjelajahi sebanyak mungkin titik penyelaman di kawasan amazon bawah laut Komodo, Anda dapat memilih paket wisata untuk beberapa hari. Tersedia kapal-kapal live-aboards yang akan menjadi akomodasi paling diandalkan dalam mengarungi aneka ragam hayati dan biota laut di bentangan TNK. Kapal jenis ini akan menyediakan kamar tidur, makan, dan akomodasi lainnya selama perjalanan. Paket menginap di kapal ini biasanya untuk 5-6 hari trip di dan sekitar TNK.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Sample Text